Sabtu, 24 September 2016

Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Sesuatu yang Unik di Desain Uang 50 Ribu yang Lama


KabarTrend - Sejarah mata uang Indonesia memang telah berjalan lama.

Berbagai pecahan mata uang kita pun telah berkali-kali mengalami perubahan.

Tapi tahukah kamu jika mata uang kita mempunyai banyak fakta yang unik dan menarik.

Mulai dari bahan pembuatannya, orang di balik desain-desain indahnya, hingga mengapa mata uang kita disebut Rupiah.

Nah, salah satu fakta unik tersebut terdapat di mata uang pecahan 50 ribu versi lama.

Jika sekarang pecahan 50 ribu berwarna biru dan bergambar pahlawan I Gusti Ngurah Rai, maka pecahan 50 ribu yang dahulu bergambar Wage Rudolf Supratman.

Lalu apanya yang unik?

Sesuatu yang unik tersebut memang tak tampak dengan jelas dan harus dilihat dengan sangat teliti untuk menemukannya.

Jika kamu masih memiliki uang tersebut, maka kamu bisa mengambilnya dan mengeceknya sendiri.

Mata uang 50 ribu lama terdiri dari dua gambar utama.

Satu sisi bergambar Wage Rudolf Supratman, sedangkan sisi lainnya bergambar kegiatan pengibaran bendera.

Seperti yang kita ketahui, jika Wage Rudolf Supratman merupakan pencipta lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya.

Dikutip dari Wikipedia, sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu.

Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul.

Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda.

Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum.

Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya.

Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional.

Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan.

Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa.

Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya.

Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya.

Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

Soepratman mungkin tak berjasa dalam peperangan melawan penjajah, namun lagu hasil karyanya tetap dikumandangkan hingga sekarang.

Mungkin itulah sebabnya, pihak Bank Indonesia ingin membuat desain uang yang sekaligus sebagai penghargaan terhadap jasa Soepratman.

Pada sisi yang bergambar Wage Rudolf Supratman, perhatikan bagian di sebelah kiri tanda tangan dewan gubernur Bank Indonesia.


Jika diperhatikan dengan teliti, maka terdapat gambar di bagian tersebut.

Gambar itu seperti menunjukkan deretan kata yang membentuk kalimat-kalimat panjang.

Memang berukuran kecil dan hampir tak terlihat.

Namun jika diperbesar, maka akan terlihat jika deretan kata tersebut merupakan lirik lagu Indonesia Raya.


Bagaimana, kamu bisa menemukannya?


sumber : solo.tribunnews.com

Previous
Next Post »

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.