Jumat, 23 September 2016

Nusron Disekak NU, Jangan Asal Mengklaim Dapat Dukungan Kaum Nahdliyin


PolitikPilkada - Nusron Wahid diminta jangan asal mengklaim mendapat dukungan kaum Nahdliyin terhadap salah satu pasangan calon gubernur yang bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Tidak benar kalau ada yang bilang PBNU mendukung salah satu calon. Jadi jangan asal mengklaim didukung Nahdliyin," kata Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Maruf Amin, Jumat (23/9).

Bekas anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengakui, memang ada beberapa calon kepala daerah yang meminta restu PBNU, tetapi bukan berarti organisasi Islam terbesar di Indonesia itu otomatis memberikan dukungan. Apalagi, PBNU memiliki kriteria dalam memilih calon pemimpin.

Maruf menjelaskan, sikap Nahdlatul Ulama dalam memilih pemimpin non muslim mengacu pada hasil Muktamar 1999 di Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Saat itu, ulama merumuskan salah satu syarat dibolehkannya memilih pemimpin yang non muslim jika tidak adanya calon pemimpin muslim yang adil. Hukum kemudian menjadi dhorurot memilih non muslim karena paksaan keadaan maka dibolehkan. Menurutnya, selama ada calon pemimpin muslim yang amanah, maka PBNU akan setia mendukung calon tersebut. 

"Yang menjadi kriteria pemimpin adalah yang muslim jujur dan adil. Kalau tidak ada maka dibolehkan memilih pemimpin non muslim asalkan memiliki sifat jujur dan adil," bebernya.

Sebelumnya, Nusron Wahid yang merupakan ketua tim pemenangan Basuki Ahok Tjahaja Purnama (Ahok) untuk Pilkada DKI 2017 mengklaim bahwa warga NU di Jakarta lebih memilih calon petahana dibandingkan bakal calon gubernur lainnya. [rmol]

Previous
Next Post »

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.